Gunung Es Korupsi dan Kolusi

Pemutaran rekaman pembicaraan telephone di gedung Mahkamah Konstitusi antara Anggodo dengan beberapa orang telah mengungkap betapa masalah korupsi dan kolusi benar-benar telah "menggurita" di negara tercinta ini.

Kalau mau jujur, sebenarnya hal yang "kurang-lebih sama" sering terjadi di berbagai belahan wilayah nusantara; hanya saja belum terekspos semuanya. Ibaratnya kasus "cicak vs buaya" hanya merupakan puncak gunung es yang menyembul di permukaan laut.

Betapapun hancurnya moral oknum aparat (aparat tuna susila), atau betapa rusaknya mental pengusaha (pengusaha keparat), kita tidak boleh pesimis untuk memberantas korupsi.

Kasus Antasari, Bibit, Chandra, Anggodo, Susno, dst. harus dijadikan sebagai cambuk penyemangat bagi para aparat dan masyarakat yang masih mencintai kejujuran dan anti korupsi. Karena dengan memberantas korupsilah --salah satu faktor-- ekonomi negara bisa maju...

Kita terharu melihat betapa antusiasnya masyarakat yang mendukung Bibit dan Chandra; termasuk komunitas dunia maya, seperti para facebookers; sehingga diakui atau tidak, aparat "terpaksa" mengubah status kedua ketua KPK non-aktif tersebut menjadi "ditangguhkan".

Mari kita tunggu bagaimana kelanjutan kasus ini dengan penuh antusiasme dan positive thinking.

Comments

Popular posts from this blog

Sifat-sifat Tuhan ada pada semua manusia

Praktek Manipulasi di Perkebunan Kelapa Sawit

Tuhan telah memberikan lebih daripada yang kupinta