Posts

Showing posts from December, 2012

KEBETULAN ???

Kebetulan saya terlahir dari ibunda saya yang PNS, sehingga walaupun pada waktu saya berumur 4 th ayah wafat, ibunda masih bisa melanjutkan kehidupan kami 4 orang kakak-beradik. (Bayangkan bagaimana kalau ibunda ngga punya pekerjaan.....) Ketika saya kelas 3 SMA, kebetulan ada tawaran dari IPB, Bogor untuk siswa2 yang berprestasi, akan dijadikan 'mahasiswa undangan' Saya copy raport semester 1 sampai 5 dan saya penuhi persyaratannya. Tahun 82 tercatatlah saya sebagai mahasiswa IPB. Setahun saya indekost di Babakan Gn. Gede dengan biaya yang relatif tinggi. Saya coba mendaftar masuk asrama Ekalokasari. Setelah memenuhi persyaratan administrasi, para pendaftar diundang oleh BAAK ke ruang kuliah dan dilakukan pencabutan undian. Kebetulan pada pencabutan pertama, nama saya yang dapat.... Setelah tamat kuliah, th 989, dlm masa pengangguran, saya duduk-duduk di depan PKM di kampus Baranangsiang. Sekitart pukul 10 pagi, kebetulan lewat seorang teman, lalu dia bilang, "Yasmi

KAULAH SEGALANYA BAGIKU

Pada tahun 1963, Dia telah menghadirkan aku ke dunia ini lewat ayah-bundaku. Tahun 1970 Dia masukkan aku ke Sekolah Dasar, lalu setamat SMP tahun 1979, atas izin-Nya, aku bersekolah di SMA. Tahun 1982 Dia mengirimkan aku untuk kuliah di IPB Bogor. Setamatku di IPB, tahun 1990 Dia memberiku pekerjaan di sebuah perkebunan kelapa sawit di Sumatera, dan hingga saat ini di Kalbar. Tahun 1991 dia mengirimkanku kekasih yang baik hati untuk menjadi istriku yang setia. Tahun 1992 dan 1995 aku dititipkan-Nya sepasang anak yang gagah dan cantik, yang pintar. Dia-lah yang menghidupkan aku, Dia yang memberiku rezeki, Dia yang memberiku kesehatan, dan Dia juga Yang memelihara setiap gerak-langkah dan ucapanku. Dia Yang Maha Menunjuki aku ke jalan yang benar. Aku hanya makhluk / ciptaan-Nya; akau hanya insan yang lemah. Dia-lah Sang Maha Pencipta dan Pemelihara Alam Semesta; Dia-lah Sang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana. Dia-lah Yang Maha Menggenggam Hidup dan Kehidupan Semua Makhluk. Syu

TRUE STORY

Seorang lelaki yang sudah berkeluarga tinggal di kota, kedatangan ibundanya dari kampung halaman. Setelah beberapa hari sang bunda pulang kampung. Lelaki itu mengantar ibunda tercintanya ke terminal bus antar kota. Ketika ibundanya sudah duduk sesuai dengan nomor kursi, sang bunda berujar, "Berilah bunda sedikit duit untuk beli makan di perjalanan nanti,,,,,,," Lelaki itu mengeluarkan beberapa lembar uang kertas dan diberikan kepada ibundanya, sambil berujar, "Maaf bunda, hampir lupa, tadi aku mau ngasih duit sama bunda di rumah, tapi nggak enak kelihatan sama istri aku....." Sang bunda tercenung. Ingin rasanya dia mengembalikan uang itu segera, namun tak lama mobil berjalan dan sianaknya itu buru-buru mohon diri melompat turun. "Apakah seorang lelaki yang sudah beristri tidak boleh memberi uang kepada ibundanya............?" bunda bergumam lirih. Tak terasa air mata meleleh di pipinya. Teringat bagaimana beratnya perjuangannya melahirkan dan membesa

KHAWATIR

Kita sering mendengar atau membaca, "Jangan khawatir !" atau "Jangan takut !" atau "Don't worry !" Namun Allah Yang Maha Kuasa memberikan sifat khawatir dan takut ke dalam hati setiap manusia ciptaan-Nya. Ketika saya bersekolah, saya khawatir kalau2 datang terlambat, saya khawatir kalau2 tidak dapat nilai bagus, saya khawatir kalau2 tidak naik kelas. Dari rasa khawatir itu saya berlatih disiplin bangun pagi, saya rajin belajar, sehingga saya sering dapat ranking 1 dan (tentu saja) selalu naik kelas. Ketika kuiah di Bogor --lagi-lagi-- saya khawatir. Saya khawatir bagaimana kalau saya gagal kuliah, saya kuatir kalau2 tidak dapat meraih cita-cita menjadi sarjana pertanian. Akibat rasa khawatir itu, saya belajar siang-malam, bahkan di atas bemo pun saya sering baca diktat. Kalau ke Jakarta naik bus atau KRL Jabotabek pun tak segan-segan saya baca catatan di tengah ramainya penumpang. Dan --lagi-lagi-- tindak lanjut rasa khawatir itu mengantarkan say

Mahasiswa Berpolitik Praktis ? Tidaklah Yaw !!!

Banyak kisah-kisah heroik mengenai perjuangan atau gerakan mahasiswa kita sejak zaman penjajahan Belanda hingga reformasi 1998. Mahasiswa dijuluki sebagai agent of change, sebagai pejuang, sebagai pemikir bangsa, dll. Namun gerakan mahasiswa tidak terlepas juga dari tudingan bahwa gerakan mereka tidaklah "murni", akan tetapi sudah ditunggangi atau diboncengi oleh pihak-pihak lain demi tujuan politik tertentu. Pihak lain itu bisa saja dari kalangan tentara, politisi, pengusaha, ataupun birokrat. Di sinilah pentingnya kita mengkaji fakta sejarah yang berkaitan dengan gerakan mahasiswa dari zaman ke zaman. Kita harus meletakkan kisah-kisah perjuangan mahasiswa pada posisi yang sebenarnya. Jangan sampaikan mahasiswa hanya dielu-elukan, yel-yel dan teriakannya diperlukan, lalu setelah itu yang menikmati hasil perjuangan hanyalah segelintir politisi dan birokrat. Di lain pihak jangan pula perjuangan mahasiswa dilecehkan dengan mengatakan bahwa mereka ditunggangi atau diboncengi