Nek Ganggo : True Story

Tahun 1969 ketika saya tinggal [ikut orang tua] di Kampung Padang, Tapus, Sumatera Barat ada seorang nenek yang "hilang ingatan". Nenek itu --biasa dipanggil Nek Ganggo-- hampir setiap hari lewat di depan rumah saya.Pada suatu hari saya lihat Nek Ganggo berhenti di sebuah studio foto "Djaja Photo" yang tidak jauh dari rumah saya.

Penasaran, saya pergi ke sana dan mengamati tingkah Nek Ganggo. Di etalase kaca studio foto itu dipajang beberapa foto (waktu itu masih foto hitam-putih),  Nek Ganggo mengamati beberapa foto. Ada sebuah foto anak balita, lalu Nek Ganggo menunjuk foto itu sambil ngomong memandang foto itu, "Nak, ibu ada bawa oleh-oleh pisang untukmu, enak pisangnya, ini baru ibu ambil dari kebun kita kemarin........... ayo nak, ambillah, kenapa kamu diam saja.........."

Tak lama kemudian saya lihat air mata Nek Ganggo berlinang, sambil pergi berjalan  meninggalkan studio itu.

Ketika bunda pulang kerja, saya ceritakan kejadian tadi. Bunda menjelaskan bahwa beberapa tahun lalu Nek Ganggo itu kehilangan --maksudnya : wafat--  anaknya yang sangat dicintainya, sehingga berhari-hari, berbulan-bulan dia diliput kesedihan yang amat sangat dan akhirnya jadi "hilang ingatan" hingga saat ini.|Walau kejadian itu 43 tahun yang lalu, namun masih segar dalam ingatanku.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ketika adik perempuan kami satu-satunya meninggal dunia --kami bersaudara berempat laki-laki dan satu perempuan-- pada usia 11 tahun, di tahun 1983, saya ketika itu di Bogor. Karena saya tidak sempat pulang kampung, saya hanya menelpon ibunda dan mengirim surat panjang-lebar untuk menghibur ibunda saya."Bunda sangat kehilangan dengan kepergian adik kalian. Setiap pagi mau berangkat kerja, bunda sengaja berhenti di depan SD No. 2 melihat anak-anak SD yang sedang senam pagi. Bunda membayangkan di antara siswi yang senam itu masih ada adikmu.......", sedih banget saya membaca balasan surat bunda waktu itu.

Dan lebih sedih lagi ketika bunda menutup suratnya dengan kalimat, "Do'akan bunda ya, agar tidak seperti Nek Ganggo yang di Tapus dulu itu........."

Alhamdulillah bundaku hingga saat ini masih sehat wal afiat. Salam kangen ntuk bundaku yang jauh di mata, yang senantiasa mendo'akan anak-anaknya.

Comments

Popular posts from this blog

Sifat-sifat Tuhan ada pada semua manusia

Praktek Manipulasi di Perkebunan Kelapa Sawit

Tuhan telah memberikan lebih daripada yang kupinta