Menjadi Bupati Pasaman (2)

Pada pertengahan 2010 ini direncanakan akan berlangsung pemilihan Bupati Pasaman periode 2010 – 2015. Dari berbagai publikasi media massa telah bermunculan --atau memuculkan diri-- beberapa bakal calon (balon). Hal yang sama juga bisa dilacak via Internet (Google).

Apa sih sebenarnya motivasi seseorang menjadi Bupati ? Apakah untuk sekedar ‘menguasai’ proyek, kemudian membagi-bagikannya kepada para kontraktor, lalu sang Bupati mendapat fee ?

Menarik untuk disimak pembicaraan penumpang di sebuah oplet beberapa tahun lalu :

“Wah, Bupati kita yang baru terpilih koq belum ada gebrakannya ?” gumam seorang penumpang.

“Ya, jelas belumlah; karena pada tahun pertama dan kedua, beliau akan menutupi dulu biaya-biaya yang dikeluarkannya untuk kampanye pemilihan kemarin”, seorang penumpang lain menjelaskan.

“Lantas tahun ketiga dan keempat barulah dia mulai menggebrak; setelah itu pada tahun kelima mulai lagi mengumpulkan dana untuk persiapan kampanye masa jabatan periode kedua”, penumpang itu menambahkan dengan penuh semangat.

Demikian ‘sederhana’nyakah motivasi seseorang menjadi Bupati ?
Suka atau tidak, percaya atau tidak; silakan tanya masyarakat kita, maka seperti dialog di atas itulah sebagian besar image/citra mereka terhadap pemimpin pemerintahan di zaman pilkadal (pemilihan kepala daerah langsung) ini.

Tulisan ini tidak akan menggiring kita unutk buru-buru menyimpulkan apa motivasi seseorang menjadi Bupati Pasaman.

Kita harus melihat dan mengkaji apa yang disebut sebagai “visi dan misi” para cabup (apakah visi dan misinya selaras dengan aspirasi masyarakat Pasaman); lalu kita harus meninjau juga “track record” seorang ‘Balon’ (apakah ‘Balon’ mempunyai latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, serta akhlak yang mendukung); setelah itu perlu pula kita tanyakan apa program nyata para ‘Balon’ untuk membangun Pasaman ke arah yang lebih baik.

Kita mengenal para pemimpin Pasaman, sejak Bp. Zainun, Bp. Sahruji Ismael, sampai Bp. Taufik Martha dan sekarang Bp. Yusuf Lubis. Mereka telah menunjukkan ciri khas kepemimpinan masing-masing dengan segala kekurangan dan kelebihannya dan tentu akan tercatat dalam sejarah Pasaman.

Harapan kita ke depan, Pasaman harus dipimpin oleh seseorang yang mempunyai kualitas yang lebih baik daripada pemimpin sebelumnya. Dia harus mempunyai “visi dan misi” yang dipaparkan dalam kampanye dan siap didebat oleh warga Pasaman; kemudian dia juga harus mempunyai “track recod” yang cemerlang; dan yang tak kalah penting apa program kerjanya untuk mengatasi beberapa masalah aktual, seperti 1) pengangguran, 2) kenakalan remaja, 3) peredaran miras/narkoba, 4) perbaikan sarana pendidikan dan kesehatan masyarakat , 5) korupsi, kolusi dan nepotisme.

Dengan demikian jelaslah bahwa menjadi ‘balon’ Bupati bukanlah untuk sekedar ‘berebut proyek’ !

Menjadi ‘balon’ Bupati harusnya menjadi panggilan jiwa bagi setiap putra Pasaman yang merasa punya kemampuan untuk menggalang dan mengoptimalkan sumberdaya manusia dan sumber daya alam yang ada di Pasaman, sehingga pembangunan Pasaman 5 tahun ke depan akan lebih mantap, baik dari segi kuantitas, maupun kualitas.

Kepada para pengurus partai –yang partainya mungkin akan dijadikan ‘perahu politik’ oleh ‘balon’-- kita harapkan selektif menjaring ‘balon’.

Juga kepada pengurus KPU kita harapkan bekerja secara profesional dan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku !

Kepada warga Pasaman kita harapkan benar-benar jeli memilih calon pemimpin mereka 5 tahun ke depan. Pilihlah yang terbaik di antara para calon yang. Terbaik akhlaknya, terbaik pengalamannya, terbaik programnya, terbaik tim suksesnya dan terbaik dalam cara-cara berkampanyenya.

Money politics ? (politik pitih) atau “serangan fajar” pada hari-H ? Mungkin saja !

Semua tergantung niat kita semua; kalau dalam pilkada ini ‘semua bisa dibeli’ (pengurus partai, pengurus KPU, panitia TPS, dan para pemilih) akan hancurlah masa depan Pasaman.....Na’udzubillaaaah....

Comments

Unknown said…
Yang terpilih 'BeDa'

Popular posts from this blog

Sifat-sifat Tuhan ada pada semua manusia

Praktek Manipulasi di Perkebunan Kelapa Sawit

Tuhan telah memberikan lebih daripada yang kupinta